POLITIK

Putu BKSAP Dorong pemerintahan Perhatikan Lembaga Pendidikan Seni Budaya

JAKARTA – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen ( BKSAP ) DPR Putu Supadma Rudana menyokong pemerintah memberikan perhatian setara untuk lembaga lembaga pendidikan atau institut lembaga pendidikan seni lalu budaya di tempat Indonesia. Putu mengamati lembaga lembaga pendidikan seni serta budaya masih sangat jauh diperhatikan oleh pemerintah dibandingkan lembaga sekolah seperti sains juga lainnya.

Hal yang disebutkan diungkapkan Putu ketika kegiatan BKSAP Day kunjungan ke Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada Rabu, 10 Juli 2024. Sebab, kata Putu, ISI Yogyakarta merupakan institut seni budaya pertama di area Indonesia sejak era Presiden Soekarno (Bung Karno).

Putu mengungkapkan dahulu ISI Yogyakarta sejarahnya dari Asri atau Asti. “Kalau Asri itu Akademi Seni Rupa Indonesia. Kalau Asti itu Akademi Seni Tari Indonesia. Cikal bakalnya memang benar digaungkan, dicanangkan oleh Presiden pertama, Proklamator kita, Bung Karno,” kata Putu di keterangannya diambil Awal Minggu (15/7/2024).

Dia menuturkan, Indonesia merupakan negara adikuasa pada bidang budaya juga hal ini diakui juga oleh lembaga-lembaga besar dunia. Dia melanjutkan, Indonesia mempunyai kekayaan yang mana begitu luar biasa juga beberapa dari artefak juga warisan budaya telah menjadi warisan benda kemudian tak benda yang diakui negara melalui Unesco.

“Pada intinya sebetulnya bagaimana semangat sekolah itu tidak ada cuma institusi belajar yang tersebut berhubungan dengan sains, tapi jua art/seni menjadi perhatian lalu afirmasi penting pada ketika Indonesia merdeka,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, Putu mengangkat aspirasi dari para civitas akademika maupun pelajar bahwa mereka itu merasa dianaktirikan sebab sebagai perguruan tinggi yang tersebut berhubungan dengan seni budaya. Misalnya, dari sisi APBN sanggup dilihat bahwa nomor APBN yang digunakan masuk di tempat perguruan tinggi besar seperti UGM, UI, UNAIR, dan juga kampus lainnya itu mendapatkan sangat jauh lebih tinggi tinggi daripada institut seni budaya.

“Memang aspirasi yang digunakan kita dapatkan di rapat ini, tentu kita merasakan ada istilah dianaktirikan perguruan tinggi yang mana berhubungan dengan seni budaya. Padahal, peran seni apabila kita lihat cukup signifikan. Tidak semata-mata pada diplomasi, tapi lebih besar terhadap bagaimana seni ini dapat memberikan ruang ekspresi juga ruang komunikasi penduduk pada berbagai hal,” kata legislator dengan syarat Bali ini.

Salah satunya, lanjut Putu, mendirikan perekonomian pada lingkungan penduduk di bentuk peluang ekonomi kreatif. Kemudian, Putu mengungkapkan seni juga dibangun untuk diplomasi dengan memberikan masukan, usulan, kritik yang tentu secara konsep itu lebih besar elegan.

Jika mengecam itu dilaksanakan secara demonstrasi mungkin saja lebih besar ekstrem, tapi melalui seni mungkin saja sentuhannya dapat tambahan baik serta tambahan soft pada diplomasinya. “Jadi kita ingin menunjukkan komitmen bahwa parlemen juga memperhatikan seni budaya. Saya sendiri sebagai Wakil Ketua BKSAP, memang benar menggeluti seni budaya dari dulu sejak kecil, tentu ingin memulihkan lagi bahwa political will, afirmasi, legislasi, dan juga anggaran tentu harus diperjuangkan untuk kemajuan seni budaya dalam Indonesia sebagai jati diri atau jiwa bangsa,” tuturnya.

Dia menuturkan, Indonesia dengan kemungkinan kekayaan seni budaya yang dimaksud tak terhingga ini harusnya mempunyai berbagai pusat-pusat kebudayaan juga ruang ekspresi di tempat berbagai tempat, baik seni tari, seni pertunjukan, seni rupa, seni visual, juga lainnya. Karena, kata dia, negara-negara lain mempunyai tempat-tempat kreasi seperti pada Australia, ada Sydney Opera House, ada Esplanade di dalam Singapura, ada berbagai tempat berkreasi serta berekspresi dalam seluruh dunia.

“Political will daripada kepemimpinan nasional juga ke depan untuk seni budaya ini harus berjauhan ditingkatkan, lalu lebih banyak dimaksimalkan lagi, anggaran juga harus dikomprehensifkan. Kita sebenarnya iri juga mengamati anggaran negara lain, misalnya institusi sekolah yang tersebut begitu besar, museumnya begitu baik dengan anggaran yang digunakan diberikan oleh dukungan dari anggaran pembayar pajak yang dimaksud memang sebenarnya disalurkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Oleh karenanya, Putu menekankan lagi bahwa parlemen berada di tempat depan untuk mengawal seni budaya ini. Makanya, Putu Rudana hadir di area ISI Yogyakarta sebagai inisiator melakukan kegiatan BKSAP Day DPR ke kampus-kampus khususnya kampus bidang seni budaya.

Related Articles

Back to top button