Berawal dari Keluhan An Se-young, Hal ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan
Jakarta – Kementerian Kebudayaan, Olahraga, kemudian Wisata Korea Selatan merilis hasil investigasi terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) pada Selasa, 10 September 2024. Penyelidikan itu bermula dari keluhan atlet tunggal putri An Se-young usai meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Dalam pengumuman yang dilakukan di area Kompleks pemerintahan Seoul di dalam Jongno-gu, Seoul, Korea Selatan itu, pihak kementeria terkait mengungkap beberapa orang dugaan korupsi hingga penyelewengan dana yang dimaksud diadakan petinggi asosiasi.
Tempo merangkum lima fakta hasil investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA) yang digunakan dijalankan pemerintah Korea Selatan. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Dugaan Korupsi oleh Petinggi Asosiasi
Para petinggi BKA, termasuk Presiden Asosiasi, Kim Taek-gyu diduga melakukan penggelapan dana sponsor sejak 2022. Kim Taek-gyu bersatu ketua komite pemasaran pengadaan yang dimaksud tidaklah disebutkan namanya dilaporkan menciptakan kontrak pribadi untuk menerima komisi tambahan sebesar 30 persen dari pembelian shuttlecock lalu berbagai keinginan lain tanpa sepengetahuan staf asosiasi dengan total uang dia terima mencapai 150 jt won atau sekitar Simbol Rupiah 1,7 miliar.
Shuttlecock senilai 40 jt won atau sekitar Mata Uang Rupiah 460 jt juga diberikan terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Taean yang ketuanya adalah ketua komite penawaran pengadaan. Pertemuan ini tidaklah dicatat di laporan buku besar BKA.
Tak berhenti sampai di area situ, Kim Taek-gyu juga disebut menandatanganni kontrak tercatat untuk menerima barang-barang dari sponsor senilai 140 jt won atau sekitar Simbol Rupiah 1,6 miliar juga dibagikan tanpa dokumen resmi. Barang-barang yang disebutkan juga dijadikan suvenur untuk rapat umum, padahal semestinya itu ditujukan untuk permintaan atlet.
Sejak 2022, BKA menerima pemasukkan 4,2 miliar won atau sekitar Rupiah 48,3 miliar dari sponsor sebagai organisasi pendukung kompetisi pemasaran lalu degradasi, dan juga kompetisi usia muda. Akan tetapi, sebanyak 2,6 miliar won atau sekitar Mata Uang Rupiah 29,9 miliar dibelanjakan barang-barang tertentu melalui kontrak pribadi dan juga masih berlangsung sampai tahun ini. Terungkap juga bahwa beberapa orang petinggi asosiasi menerima 10 persen dari biaya pengadaan sebagai komisi keberhasilan dengan dalih berkontribusi menarik sponsor untuk kompetisi, padahal di klausulnya tak ada kewajiban untuk hal itu.
2. Sewa Firma Akuntansi
Demi melancarkan dugaan praktek culasnya, BKA dilaporkan menyewa firma akuntansi khusus untuk melakukan pembukuan yang tersebut disesuaikan dengan pajak agar tak terlihat mencurigakan. Biaya yang dikeluarkan sekitar 16 jt won atau setara Mata Uang Rupiah 184 juta.
3. Mengubah Aturan Secara Sepihak
BKA juga dilaporkan melakukan pembaharuan peraturan secara sepihak tanpa memberi tahu lebih tinggi dulu ke para atlet bulu tangkis Korea Selatan. Sebelumnya, para atlet berhak mendapat komisi 20 persen dari uang sponsor, tetapi pada masa kini peraturan itu dihapuskan.
Direktur Biro Olahraga Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan juga Perjalanan Korea Selatan Lee Jeong-woo mengungkapkan para atlet yang disebutkan baru mengetahui ketika investigasi ini berlangsung. “Sebagian besar pemain baru menyadari hal itu belakangan ini selama investigasi berjalan,” ujar ia seperti diambil dari Naver.
4. Mewawancarai 22 Atlet Bulu Tangkis Korea Selatan
Dalam proses penyelidikan, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, kemudian Perjalanan Korea Selatan mewawancarai 22 dari 48 atlet regu nasional bulu tangkis Korea Selatan. Salah satunya adalah tunggal putri An Se-young sebagai pihak yang tersebut pertama kali mengindikasikan adanya keculasan di dalam BKA.
Lee Jeong-woo mengungkapkan tujuan dari investigasi ini adalah agar ke depannya asosiasi dikelola secara adil kemudian transparan. Pihaknya juga merekomendasikan pemanfaatan produk-produk sponsor yang dimaksud menghormati pengambilan tindakan para pemain, penghapusan pembatasan partisipasi pemain non-tim nasional di kompetisi internasional, dan juga penghapusan sanksi berlebihan terkait tugas kemudian diskualifikasi pemain pasukan nasional.
5. pemerintahan Korea Selatan akan Menyelidiki Asosiasi Olahraga Lain
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, lalu Perjalanan Korea Selatan memiliki target investigasi terhadap BKA selesai pada akhir September ini. Selanjutnya, merekan juga berencana melakukan hal sama terhadap asosiasi olahraga lain yang dimaksud diduga bermasalah, seperti sepak bola kemudian menembak.
“Kami akan menyelidiki secara menyeluruh kesulitan yang mana muncul dalam asosiasi lain, seprti sepak bola serta menembak. Kami juga berencana untuk mengumumkan rencana reformasi olahraga yang mana sementara diberi nama Sports New Building Plan bulan depan,” ucap Lee Jeong-woo.
NAVER
Pilihan Editor: Hasil Hong Kong Open 2024: Gregoria Mariska Tunjung Gugur di area Babak 16 Besar Usai Dibungkam Ratchanok Intanon