Peter Gunawan sempat patah semangat sebelum mampu tampil bagus
Ibukota – Pegolf profesional Indonesia Peter Gunawan mengaku sempat patah semangat sebelum akhirnya mampu tampil bagus di area Mandiri Indonesia Open 2024.
Peter sempat menjuarai kompetisi Indonesia Tourism Golf Pro Series 10 pada Januari 2023 silam. Namun setelahnya itu ia merasa mentalnya anjlok, di tempat ketika hasil-hasil pertandingan berikutnya Peter gagal mengukir prestasi.
“Sebenarnya pasca (ajang) Tourism itu saya sempat gak dapat main golf. Mentalnya drop saja. Mental drop. Ekspektasi terlalu tinggi. Ini adalah telah jadi pemenang nih. Setiap event pasti mampu menang, tapi ya sejujurnya kan belum level itu. Menangnya juga hoki kan. Itu kan memang sebenarnya dikasih gitu,” kata Peter pada waktu ditemui usai tampil pada hari ketiga Indonesia Open 2024, di area Damai Indah Golf Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Sabtu.
“Ya kebetulan itu lawannya Jonathan Wijono, jadi tegang banget. Terus hole terakhir beliau eagle, jadi pas-pasan banget menangnya. Saya berpikir prosesnya sekadar ya. Bagaimana tindakan saya setiap hari berkembang, bukanlah hanya sekali di golf tapi juga di kehidupan.”
“Dan setelahnya break down dari Riau, tiada dapat main golf, sekolah juga ngaco, Bandung cuma kan tak sanggup top 10. Foundationnya telah diset gitu. Jadi sebenarnya awal tahun ini susah banget. Mainnya sudah ada bagus, practicenya sudah ada jarak jauh lebih banyak bagus. Cuma hasilnya gak ada serupa sekali. Untungnya pekan ini akhirnya ada hasil. Semua kerja keras terbayar lunas,” tuturnya.
Pada hari ketiga Indonesia Open 2024, Peter menjadi satu-satunya pegolf profesional Indonesia yang dimaksud berhasil lolos cut off. Pada Sabtu, ia mencatatkan 66 pukulan atau 5 under.
Secara total, Peter mengoleksi 206 pukulan atau 7 under, sehingga ia berhak duduk di tempat tempat T23, sama-sama Jbe Kruger, Veer Ahlawat, Berry Henson, kemudian Charlie Lindh.
Untuk hari terakhir, Peter mengumumkan bahwa ia akan tetap saja bermain seperti biasa kemudian tidak ada mencoba tampil lebih besar agresif untuk mencoba mendongkrak posisinya di dalam klasemen.
“Sama sekali tidaklah memikirkan (tampil lebih banyak agresif). Sama sekali. Ini adalah kan telah melampaui ekspektasi kan? Akan menyenangkan untuk bisa jadi masuk 10 besar, akan menyenangkan untuk sanggup menjadi juara suatu hari kelak. Tapi saya juga tahu diri lah, ini kan saya belum berada di tempat level itu. Jadi saya santai saja, bersenang-senang, lalu mengawasi apa yang dimaksud akan terjadi,” pungkasnya.