Rajiah ingin berjuang kembali di Olimpiade 2028
Ibukota Indonesia –
Dalam keterangan tertoreh yang tersebut diterima ANTARA di area Jakarta, Rabu, perempuan kelahiran Banten itu mengaku sangat sedih tak berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia.
"Tapi saya berterima kasih mirip diri sendiri sudah ada bisa jadi ada di tempat titik ini. Kalau kecewa ya kecewa lantaran tadi ada kesempatan, tapi Allah belum kasih," kata perempuan berumur 25 tahun itu.
Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie mengatakan masih ada potensi meraih medali Olimpiade Paris 2024. Dia menilai Desak Made dan juga Sallsabillah telah berjuang maksimal.
Anindya berharap rakyat Indonesia terus mendoakan atlet-atletnya pada mempersembahkan medali terhadap Indonesia, termasuk atlet panjat tebing putra Veddriq Leonardo.
"Semua harus memberikan dukungan moril dengan lebih besar menyemangati atlet-atlet Indonesia selanjutnya, ada Eko Yuli, Veddriq, Rizki Juniansyah juga Bernard van Aert," kata Ketua Umum umum PB Akuatik Indonesia itu.
Rajiah sempat menjaga asa Indonesia meraih medali pantat tebing setelahnya menyisihkan atlet Amerika Serikat Emma Hunt pada perempatfinal untuk mencapai semifinal.
Dalam semifinal, perempuan berusia 25 tahun itu bertarung melawan Deng Lijuan dari China.
Lijuan mengungguli Rajiah pasca atlet Indonesia itu sempat terselip kala memegang handhold atau crimp sehingga memperlambat lajut panjatannya.
Hasilnya atlet China itu masuk ke final dengan catatan waktu 6,38 detik, sementara Rajiah membukukan waktu 6,41 detik.
Perempuan kelahiran Banten itu memiliki kesempatan meraih medali di perebutan perunggu melawan Aleksandra Kalucka Dari Polandia.
Rajian mengakhiri aksinya dengan waktu 8,24 detik, sedangkan Kalucka melaju mulus dengan 6,53 detik untuk mendapatkan medali perunggu.
Indonesia pada saat ini berharap terhadap Veddriq Leonardo yang digunakan akan datang berlomba lagi esok Kamis di perempatfinal speed putra.
Rekannya, Rahmad Adi Mulyono, terhambat lebih banyak cepat dikarenakan terlempar dari kualifikasi.