Nagaliganews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Amerika Serikat (AS) untuk bertemu Presiden AS Joe Biden. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menitipkan pesan lewat Jokowi untuk disampaikan kepada Biden.
Dalam keterangan tertulis Biro Setpres, Presiden Jokowi bertolak ke AS pada Minggu, (12/11/2023). Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 09.40 waktu setempat.
Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi di bandara yakni Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Riyadh pada Sabtu (11/11) mengatakan KTT Luar Biasa OKI sangat penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI dan untuk menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina dapat segera dihentikan.
“Dalam pernyataan nasionalnya, Bapak Presiden antara lain menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza,” ujar Menlu.
Menurut Menlu, KTT telah menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras. Resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan.
Beberapa isi keputusan antara lain mengecam agresi Israel di Gaza, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.
Bertemu Presiden Palestina
Khusus untuk paragraf 11 di dalam resolusi, para pemimpin memberikan mandat kepada Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, dan Nigeria untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan memulai proses politik untuk mencapai perdamaian.
Selain menghadiri KTT Luar Biasa OKI, selama di Riyadh, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju AS yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, dan Plh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.
Titipan Pesan dari Presiden Palestina
Abbas meminta Jokowi menyampaikan pesan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Abbas sangat menghargai konsistensi Indoensia dalam mendukung Palestina.
“Di sela-sela pertemuan, Bapak Presiden melakukan pertemuan dengan Presiden Abbas untuk kembali menyampaikan dukungan Indonesia bagi perjuangan Palestina. Presiden Abbas sangat menghargai konsistensi Indonesia dalam memberikan dukungan kepada perjuangan Palestina,” kata Retno.
“Presiden Abbas juga meminta Presiden Jokowi untuk menyampaikan pesan kepada AS pada saat pertemuan dengan Presiden Biden di Washington DC pada tanggal 13 November nanti,” sambungnya.
Lalu, Retno menyebutkan Jokowi juga bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein. Keduanya sepakat meminta agar gencatan senjata Israel dihentikan.
“Bapak Presiden juga melakukan pertemuan dengan Raja Yordania Yordania dan Indonesia memiliki posisi sama terhadap isu Palestina, termasuk dalam menyikapi katastrofi kemanusiaan yang terjadi di Gaza Presiden RI dan Raja Yordan kembali menegaskan tiga hal penting: gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan pentingnya memulai kembali proses perdamaian menuju two-state solution,” ujarnya.
Obrolan Jokowi-Erdogan
Kemudian, Jokowi juga bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela KTT OKI. Keduanya sepakat akan menyelesaikan perundingan Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
“Presiden berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Turki. Kedua Presiden sepakat bahwa Indonesia dan Turki akan terus bekerja sama untuk isu Gaza dan masa depan Palestina. Kedua Presiden juga sepakat agar Indonesia dan Turki dapat segera menyelesaikan perundingan Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebelum akhir 2024,” ujarnya.
source : news.detik.com