By admin
NAGALIGA NEWS – Striker Spanyol itu melewatkan beberapa peluang bagus sementara pemain lainnya gagal memberikan pengaruh pada permainan.
Joselu tidak sepenuhnya bisa disalahkan atas perjuangan Real Madrid melawan Rayo Vallecano, Senin (6/11) dini hari WIB. Tetapi ketika Carlo Ancelotti mempertimbangkan pilihannya, striker berusia 33 tahun tersebut diberi tugas berat untuk menjadi pembdea. Dan dia tampil mengecewakan di laga ini, melambangkan perjuangan timnya saat mereka harus puas bermain imbang 0-0.
Tapi dia bukan satu-satunya yang bersalah. Federico Valverde seharusnya bisa mencetak gol saat laga baru berjalan lima menit setelah menerobos kotak penalti, namun Stole Dimitrievski membaca arah tembakannya untuk mencegah gawangnya kebobolan. Joselu juga nyaris mencetak gol sebelum turun minum, tetapi tendangan jarak dekatnya digagalkan setelah upaya cerdik dari Vinicius Junior. Kemudian, sepakan Jude Bellingham membentur mistar untuk mengakhiri 45 menitt pertama yang membuat Los Blancos frustrasi.
Mereka terus memberikan tekanan setelah jeda. Joselu gagal lagi lewat tandukannya. Vini mencetak gol, tapi dianulir setelah Joselu lebih dulu dalam posisi offside. Dan pada akhirnya, meski sudah melepaskan 22 tembakan, Los Blancos tak mampu mencetak gol, membuat mereka tertinggal dua poin dari Girona dalam perburuan gelar.
Kiper & Bek
Kepa Arrizabalaga (6/10):
Tidak melakukan banyak pekerjaan. Senang bisa menjaga clean sheet, tapi fokusnya ada di sisi lain lapangan.
Dani Carvajal (6/10):
Bergerak cepat di sisi kanan, tapi tidak pernah mencapai area yang tepat untuk memberikan pengaruh pada permainan.
Antonio Rudiger (6/10):
Mengalirkan bola dengan baik, membuat penyerang Rayo tak berkutik. Bekerja keras untuk mencegah Radamel Falcao dan Bebe di akhir. Kartu kuning membuat dia harus absen di laga berikutnya.
David Alaba (6/10):
Banyak kemajuan setelah penampilan buruk melawan Barcelona. Tapi bisa lebih baik dari situasi bola mati.
Fran Garcia (6/10):
Menjadi starter meski beberapa penampilannya masih kurang memuaskan. Terus maju dan terhubung dengan Vini. Jauh lebih efektif ketika dia tidak harus memikirkan untuk bertahan.
Gelandang
Eduardo Camavinga (6/10):
Menjadi gelandang bertahan untuk menggantikan Aurelien Tchouameni yang cedera. Memenuhi tugasnya dengan baik dan menjaga pergerakan lini tengah.
Federico Valverde (6/10):
Menyia-nyiakan peluang besar di babak pertama, yang pada akhirnya bisa menjadi penentu. Berdampak besar dan menyebabkan masalah pada pertahanan Rayo lewat kecepatan dan eksploitasinya di sisi kanan.
Luka Modric (6/10):
Mengesankan saat dia menguasai bola. Tampak lelah setelah satu jam. Kurangnya kesempatan menjadi starter membuatnya tidak bugar sepenuhnya.
Jude Bellingham (6/10):
Selamat dari ketakutan cedera di bahunya setelah salah mendarat. Sebuah keterampilan dan tembakan yang luar biasa hampir memecah kebuntuan di paruh pertama. Berjuang untuk terlibat setelahnya.
Penyerang
Joselu (5/10):
Tandukannya melebar tipis di babak pertama. Gagal lagi di babak kedua dan salah mengatur waktu sehingga gol Madrid dianulir. Tidak cukup baik sebagai pelapis.
Vinicius Jr (6/10):
Luar biasa saat berhadapan satu lawan satu, tapi sentuhan terakhirnya kurang. Terlalu sering diminta untuk menusuk sendiri. Ada gol yang dianulir di babak kedua. Sebuah hal yang membuat frustrasi baginya.
Subs & Manager
Rodrygo (5/10):
Masuk di 20 menit terakhir. Banyak berlari, tapi juga sering kehilangan bola.
Toni Kroos (5/10):
Mencoba untuk berdampak ketika masuk, tapi beberapa umpannya tidak seperti biasanya.
Nacho (N/A):
Pemain bertahan yang dimasukkan terakhir. Sedikit waktu yang dia miliki untuk berdampak.
Carlo Ancelotti (5/10):
Mencadangkan Rodrygo untuk mengakomodasi Joselu dan memberi Fran kesempatan bermain melawan mantan timnya. Sang striker tidak efektif dan Los Blancos tidak pernah benar-benar berkembang. Sebuah hal yang membuat frustrasi bagi ahli taktik asal Italia ini.
SUMBER : GOAL.COM