NAGALIGA.NEWS – Johann Zarco sempat berbicara dengan pihak Repsol Honda sebagai pengganti Marc Marquez di MotoGP 2024. Namun Zarco mengaku pihak Honda tidak yakin dengan kemampuannya.
Dalam wawancara dengan Sky Italia, Zarco mengakui sudah ada pembicaraan dengan pihak Honda Racing Corporation. Pembicaraan itu terjadi di sela MotoGP Mandalika Pertamina Grand Prix 2023 dan MotoGP Australia akhir pekan lalu.
Zarco, yang dipastikan bergabung dengan LCR Honda musim depan, menyebut peluang menjadi pengganti Marc Marquez sangat kecil. Pasalnya kedua belah pihak tidak saling memahami.
“Saya tidak bisa mengabaikan peluang dari tim pabrikan [Repsol Honda]. Saya perlu memikirkannya dan [pemilik LCR Lucio] Cecchinello menghormati hal ini,” ujar Zarco dikutip dari Crash.
“Manajer saya, baik di Indonesia maupun di sini di Australia, berbicara dengan Repsol Honda. Tapi kami melihat mereka ragu-ragu dan saya tidak menyukainya,” ucap pembalap asal Prancis itu.
Keraguan Zarco terhadap Repsol Honda, dan juga sebaliknya, membuat juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu memutuskan untuk tetap membalap bersama LCR Honda di MotoGP 2024.
“Jadi saya lebih memilih untuk menghormati komitmen dengan Lucio, daripada mengendarai motor pabrikan dalam tim dengan proyek yang saya tidak yakin 100 persen,” ucap Zarco.
“Lucio adalah orang yang baik, dia bekerja dengan sangat serius dan benar. Dia sudah mengelola tim satelit selama bertahun-tahun, bekerja sama akan menjadi peluang besar,” kata pemenang MotoGP Australia 2023 itu.
Keputusan Zarco tetap memperkuat LCR Honda musim depan membuat Honda memiliki dua kandidat pengganti Marc Marquez, yakni Maverick Vinales dan Miguel Oliveira.
Pencarian Repsol Honda untuk pengganti Marquez juga membuat mereka mempertimbangkan Maverick Vinales dan Miguel Oliveira. Menariknya dua pembalap itu masih memiliki kontrak dengan Aprilia dan RNF hingga akhir MotoGP 2024.
Sumber : www.cnnindonesia.com